Petani Kendeng Menagih Megawati atas Ingkar Janji Ganjar Pranowo


Kampanye

Petani Kendeng Menagih Megawati atas Ingkar Janji Ganjar Pranowo


Oleh JATAM

08 Juni 2017





[Jakarta, 08 Juni 2017] – Pada periode awal kepemimpinanya, Gubernur Jawa Tengah mendapat mandat penting dari Megawati selaku ketua partai PDI-P sebagai pengusungnya dalam pemilukada Jawa Tengah. Dalam sebuah pidato Megawati memberikan pesan agar Ganjar Pranowo menyejahterakan petani Jawa Tengah atau ia sendiri yang akan “menyembelih” gubernur dari PDI-P ini (29/3/2013). Mandat ini penting sebagai usaha untuk memajukan provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Namun apa yang telah dikerjakan Ganjar selama tiga setengah tahun masa jabatanya?

Berbagai program terkait pertanian seakan menjadi dongeng saja di Jawa Tengah. Kartu Tani dan Nelayan yang dulu jadi program Ganjar Pranowo tak dinikmati semua petani. Gerakan desa berdikari yang memikat hati para pemilihnya juga tak jelas dimana. Walaupun sempat mendapat penghargaan sebagai provinsi dengan produktivitas padi tinggi, namun kami tak merasakan apa yang dilakukan oleh gubernur Jawa Tengah untuk membantu kami sebagai petani.

Justru penghidupan kami terus terancam oleh berbagai bencana yang sering terjadi dan rencana pembangunan pabrik semen. Lahan pertanian kami yang subur seakan hilang dari pandangan para pembuat rencana pembangunan. Tanah yang telah menghidupi kami sejak leluhur kami digantikan dengan hitung-hitungan keuntungan uang dalam rencana proyek pembangunan pabrik semen. Apakah uang dari pabrik semen itu akan sampai pada anak cucu kami? Tidak. Banyak cerita dari Gresik dan Tuban, tempat dimana pabrik semen pernah berdiri, uang hasil penjualan tanah untuk pabrik semen hanya bertahan tak lebih dari sepuluh tahun. Setelah itu mereka terpaksa mencari pekerjaan lain karena tak lagi punya tanah. Kami tak ingin seperti mereka.

Tekad itu kami wujudkan dalam berbagai tindakan. Tak terhitung berapa aksi demonstrasi yang telah kami lakukan. Tak kurang dukungan dari berbagai kelompok diberikan kepada kami. Namun semua ini seakan tak berarti karena Gubernur Jawa Tengah lebih memilih untuk menerbitkan ijin lingkungan baru untuk PT. Semen Indonesia. Tindakan yang patut dipertanyakan karena dilakukan oleh kader partai yang mengaku sebagai partainya “wong cilik”.
Bagaimana ini bu Megawati? Kami ingin bertemu dengan Ibu untuk menceritakan isi hati kami. Mengingatkan mengenai apa yang kami khawatirkan.

Selain itu, kemarin (7/7) Bu Megawati bersama tokoh-tokoh lainnya dilantik Presiden Jokowi sebagai Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Berkaitan dengan Pancasila yang akan jadi fokus kerja dari UKPPIP nantinya, Bu Megawati seharusnya yang menanamkan dan memastikan Ideologi Pancasila menjadi pedoman bagi setiap Kepala Daerah dalam setiap kebijakan dan keputusannya.

Keputusan Gubernur Jawa Tengah menerbitkan izin lingkungan pabrik semen dan tambang di Rembang jelas-jelas mencederai kemenangan dan kepastian hukum warga Rembang. Kami yang telah menang di Mahkamah Agung, kemudian dihadapkan lagi pada bentuk kesewenangan yang nyata-nyata turut mencederai Pancasila. Karena itu, sudah sepantasnya kerja awal dari Bu Megawati bersama UKPPIP menegakkan dan memastikan Gubernur Jawa Tengah tidak mencederai ideologi Pancasila dengan meminta Ganjar untuk mencabut izin lingkungan PT.Semen Indonesia di Rembang.

Salam Kendeng!
Lestari!

Kontak:

Sukinah (082329975823)
Gunarti (085200117499)







© 2024 Jaringan Advokasi Tambang





Kampanye

Petani Kendeng Menagih Megawati atas Ingkar Janji Ganjar Pranowo


Share


Oleh JATAM

08 Juni 2017



[Jakarta, 08 Juni 2017] – Pada periode awal kepemimpinanya, Gubernur Jawa Tengah mendapat mandat penting dari Megawati selaku ketua partai PDI-P sebagai pengusungnya dalam pemilukada Jawa Tengah. Dalam sebuah pidato Megawati memberikan pesan agar Ganjar Pranowo menyejahterakan petani Jawa Tengah atau ia sendiri yang akan “menyembelih” gubernur dari PDI-P ini (29/3/2013). Mandat ini penting sebagai usaha untuk memajukan provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Namun apa yang telah dikerjakan Ganjar selama tiga setengah tahun masa jabatanya?

Berbagai program terkait pertanian seakan menjadi dongeng saja di Jawa Tengah. Kartu Tani dan Nelayan yang dulu jadi program Ganjar Pranowo tak dinikmati semua petani. Gerakan desa berdikari yang memikat hati para pemilihnya juga tak jelas dimana. Walaupun sempat mendapat penghargaan sebagai provinsi dengan produktivitas padi tinggi, namun kami tak merasakan apa yang dilakukan oleh gubernur Jawa Tengah untuk membantu kami sebagai petani.

Justru penghidupan kami terus terancam oleh berbagai bencana yang sering terjadi dan rencana pembangunan pabrik semen. Lahan pertanian kami yang subur seakan hilang dari pandangan para pembuat rencana pembangunan. Tanah yang telah menghidupi kami sejak leluhur kami digantikan dengan hitung-hitungan keuntungan uang dalam rencana proyek pembangunan pabrik semen. Apakah uang dari pabrik semen itu akan sampai pada anak cucu kami? Tidak. Banyak cerita dari Gresik dan Tuban, tempat dimana pabrik semen pernah berdiri, uang hasil penjualan tanah untuk pabrik semen hanya bertahan tak lebih dari sepuluh tahun. Setelah itu mereka terpaksa mencari pekerjaan lain karena tak lagi punya tanah. Kami tak ingin seperti mereka.

Tekad itu kami wujudkan dalam berbagai tindakan. Tak terhitung berapa aksi demonstrasi yang telah kami lakukan. Tak kurang dukungan dari berbagai kelompok diberikan kepada kami. Namun semua ini seakan tak berarti karena Gubernur Jawa Tengah lebih memilih untuk menerbitkan ijin lingkungan baru untuk PT. Semen Indonesia. Tindakan yang patut dipertanyakan karena dilakukan oleh kader partai yang mengaku sebagai partainya “wong cilik”.
Bagaimana ini bu Megawati? Kami ingin bertemu dengan Ibu untuk menceritakan isi hati kami. Mengingatkan mengenai apa yang kami khawatirkan.

Selain itu, kemarin (7/7) Bu Megawati bersama tokoh-tokoh lainnya dilantik Presiden Jokowi sebagai Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP). Berkaitan dengan Pancasila yang akan jadi fokus kerja dari UKPPIP nantinya, Bu Megawati seharusnya yang menanamkan dan memastikan Ideologi Pancasila menjadi pedoman bagi setiap Kepala Daerah dalam setiap kebijakan dan keputusannya.

Keputusan Gubernur Jawa Tengah menerbitkan izin lingkungan pabrik semen dan tambang di Rembang jelas-jelas mencederai kemenangan dan kepastian hukum warga Rembang. Kami yang telah menang di Mahkamah Agung, kemudian dihadapkan lagi pada bentuk kesewenangan yang nyata-nyata turut mencederai Pancasila. Karena itu, sudah sepantasnya kerja awal dari Bu Megawati bersama UKPPIP menegakkan dan memastikan Gubernur Jawa Tengah tidak mencederai ideologi Pancasila dengan meminta Ganjar untuk mencabut izin lingkungan PT.Semen Indonesia di Rembang.

Salam Kendeng!
Lestari!

Kontak:

Sukinah (082329975823)
Gunarti (085200117499)



Sekretariat: Graha Krama Yudha Lantai 4 Unit B No. 43, RT.2/RW.2, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760

✉ jatam@jatam.org

☏ (021) 7997849


Tentang Kami

→ Profil Organisasi

→ Sejarah

→ Mandat

→ Keorganisasian

→ Etika

→ Pegiat


Kunjungi

→ Pemilu Memilukan

→ Save Small Islands

→ Potret Krisis Indonesia

→ Tambang gerogoti Indonesia


Konstituen

→ JATAM Kaltim

→ JATAM Sulteng

→ JATAM Kaltara






© 2024 Jaringan Advokasi Tambang