Galang Donasi Gerakan Anti Lubang Tambang, JATAM kerjasama dengan Kitabisa.com


Seruan Aksi

Galang Donasi Gerakan Anti Lubang Tambang, JATAM kerjasama dengan Kitabisa.com


Oleh JATAM

26 Februari 2016





Sepanjang 2011-2015, sudah 12 Anak tewas di lubang bekas tambang yang tidak ditutup, paling kecil berusia 5 tahun dan paling besar berusia 12 tahun, itu di Samarinda saja, di Kukar sejak 2009 dari data yang dicatat Jatam Kaltim sudah 4 anak dan 2 orang Dewasa yang Meninggal Dunia. Diawal 2016, lubang tambang di Samarinda kembali memakan korban. Total anak yang meninggal di lobang tambang menjadi 20 orang.

lobang tambang

Celakanya BLH Samarinda menyebut masih ada 150 lubang Tambang yg menganga dan berjarak paling dekat 50 meter dengan Pemukiman warga. Pernyataah dari BLH Samarinda merupakan bukti bahwa Samarinda dalam keadaan darurat lubang tambang.

Bersama keluarga korban dan Change.org indonesia, kami telah melakukan upaya untuk menggerakan masyarakat mendukung “Tutup dan Hukum Perusahaan Pemilik Lubang Tambang Batubara Samarinda yang membunuh anak-anak”. Sayangnya Pihak KLHK hanya sekedar menghentikan paksa aktifitas perusahaan yang telah menewaskan anak-anak di lubang bekas galian tambang, tetapi belum membicarakan upaya untuk menutup lubang bekas tambang.

Dari catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, lubang bekas tambang berkedalaman lebih dari 30 meter dengan luas enam kali lapangan sepak bola. Lubang dibiarkan terbuka tanpa pernah direklamasi selama lebih dari tiga tahun sejak dibuka.

Donasi Rp. 1000,- anda dapat membantu gerakan kami dalam menekan pemerintah untuk memaksa perusahaan menutup lobang bekas tambang agar perusahaan bertanggungjawab melakukan penutupan bekas galian tambang.

Saluran Donasi Anda melalui
Kitabisa.com







© 2024 Jaringan Advokasi Tambang





Seruan Aksi

Galang Donasi Gerakan Anti Lubang Tambang, JATAM kerjasama dengan Kitabisa.com


Share


Oleh JATAM

26 Februari 2016



Sepanjang 2011-2015, sudah 12 Anak tewas di lubang bekas tambang yang tidak ditutup, paling kecil berusia 5 tahun dan paling besar berusia 12 tahun, itu di Samarinda saja, di Kukar sejak 2009 dari data yang dicatat Jatam Kaltim sudah 4 anak dan 2 orang Dewasa yang Meninggal Dunia. Diawal 2016, lubang tambang di Samarinda kembali memakan korban. Total anak yang meninggal di lobang tambang menjadi 20 orang.

lobang tambang

Celakanya BLH Samarinda menyebut masih ada 150 lubang Tambang yg menganga dan berjarak paling dekat 50 meter dengan Pemukiman warga. Pernyataah dari BLH Samarinda merupakan bukti bahwa Samarinda dalam keadaan darurat lubang tambang.

Bersama keluarga korban dan Change.org indonesia, kami telah melakukan upaya untuk menggerakan masyarakat mendukung “Tutup dan Hukum Perusahaan Pemilik Lubang Tambang Batubara Samarinda yang membunuh anak-anak”. Sayangnya Pihak KLHK hanya sekedar menghentikan paksa aktifitas perusahaan yang telah menewaskan anak-anak di lubang bekas galian tambang, tetapi belum membicarakan upaya untuk menutup lubang bekas tambang.

Dari catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, lubang bekas tambang berkedalaman lebih dari 30 meter dengan luas enam kali lapangan sepak bola. Lubang dibiarkan terbuka tanpa pernah direklamasi selama lebih dari tiga tahun sejak dibuka.

Donasi Rp. 1000,- anda dapat membantu gerakan kami dalam menekan pemerintah untuk memaksa perusahaan menutup lobang bekas tambang agar perusahaan bertanggungjawab melakukan penutupan bekas galian tambang.

Saluran Donasi Anda melalui
Kitabisa.com



Sekretariat: Graha Krama Yudha Lantai 4 Unit B No. 43, RT.2/RW.2, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760

✉ jatam@jatam.org

☏ (021) 7997849


Tentang Kami

→ Profil Organisasi

→ Sejarah

→ Mandat

→ Keorganisasian

→ Etika

→ Pegiat


Kunjungi

→ Pemilu Memilukan

→ Save Small Islands

→ Potret Krisis Indonesia

→ Tambang gerogoti Indonesia


Konstituen

→ JATAM Kaltim

→ JATAM Sulteng

→ JATAM Kaltara






© 2024 Jaringan Advokasi Tambang