Mengarak Ekonomi Tanding


Buku

Mengarak Ekonomi Tanding


Oleh JATAM

22 Januari 2020





Siapa yang menikmati ekonomi dari investasi pertambangan?

Selain umur kegiatan tambang yang pendek, sementara dampaknya terus berkelanjutan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dampak ekonominya hanya dinikmati oleh pemerintah melalui pajak dan tenaga kerja dari luar yang memiliki keterampilan dan pendidikan khusus. Sementara, ekonomi warga yang bergantung pada alam telah membawa dampak ekonomi langsung pada warga.

Pemerintah bukannya melindungi ekonomi warga yang telah menghidupi mereka puluhan atau ratusan tahun hingga saat ini. Sebaliknya, pemerintah membawa ekonomi tambang yang merenggut ekonomi setempat yang sudah ada dan bahkan mewariskan sedimentasi sosial berupa perpecahan warga antara yang pro dan kontra. Hilangnya agama dan kearifan lokal hingga mewariskan ancaman perusakan kesehatan warga akibat residu logam berat dan bahan kimia beracun sisa dari kegiatan tambang pada lingkungan sekitar.

Melalui riset ini, Jatam mencoba menyediakan argumentasi yang diambil dari praktik-praktik serta strategi warga dalam menghadapi ekonomi tambang melalui ekonomi tanding di wilayah masing-masing, sesuai dengan keragaman potensi wilayah masing-masing. Di dalamnya juga terdapat strategi dan taktik warga mulai dari terus menanam di sawah mereka masingmasing, menolak pertambangan merambah wilayah mereka, membuat kerajinan dari hasil-hasil hutan, hingga menghidupkan budaya yang mulai pudar.











© 2024 Jaringan Advokasi Tambang





Buku

Mengarak Ekonomi Tanding


Share


Oleh JATAM

22 Januari 2020



Siapa yang menikmati ekonomi dari investasi pertambangan?

Selain umur kegiatan tambang yang pendek, sementara dampaknya terus berkelanjutan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dampak ekonominya hanya dinikmati oleh pemerintah melalui pajak dan tenaga kerja dari luar yang memiliki keterampilan dan pendidikan khusus. Sementara, ekonomi warga yang bergantung pada alam telah membawa dampak ekonomi langsung pada warga.

Pemerintah bukannya melindungi ekonomi warga yang telah menghidupi mereka puluhan atau ratusan tahun hingga saat ini. Sebaliknya, pemerintah membawa ekonomi tambang yang merenggut ekonomi setempat yang sudah ada dan bahkan mewariskan sedimentasi sosial berupa perpecahan warga antara yang pro dan kontra. Hilangnya agama dan kearifan lokal hingga mewariskan ancaman perusakan kesehatan warga akibat residu logam berat dan bahan kimia beracun sisa dari kegiatan tambang pada lingkungan sekitar.

Melalui riset ini, Jatam mencoba menyediakan argumentasi yang diambil dari praktik-praktik serta strategi warga dalam menghadapi ekonomi tambang melalui ekonomi tanding di wilayah masing-masing, sesuai dengan keragaman potensi wilayah masing-masing. Di dalamnya juga terdapat strategi dan taktik warga mulai dari terus menanam di sawah mereka masingmasing, menolak pertambangan merambah wilayah mereka, membuat kerajinan dari hasil-hasil hutan, hingga menghidupkan budaya yang mulai pudar.



Sekretariat: Graha Krama Yudha Lantai 4 Unit B No. 43, RT.2/RW.2, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760

✉ jatam@jatam.org

☏ (021) 7997849


Tentang Kami

→ Profil Organisasi

→ Sejarah

→ Mandat

→ Keorganisasian

→ Etika

→ Pegiat


Publikasi

→ Kertas Posisi

→ Laporan & Buku

→ Kejahatan Korporasi


Konstituen

→ JATAM Kaltim

→ JATAM Sulteng

→ JATAM Kaltara






© 2024 Jaringan Advokasi Tambang